PENTINGNYA EKSPRESSIKAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA DI MUSEUM

Warisan Budaya Tak benda (intangible cultural heritage disingkat ich) merupakan praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, atau keterampilan, serta instrumen, objek, artefak, dan ruang budaya yang dianggap oleh Unesco sebagai bagian dari warisan budaya suatu tempat.
Ada makna yang luar biasa dari penyelenggaraan WBTb ini, karena melalui nilai nilai budaya yang terkandung dari peragaan WBTb, kita dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Tahun 2021, sebanyak 298 seni budaya dari seluruh Indonesia telah terdaftar menjadi Warisan Budaya Takbenda yang wajib dijaga dan dilestarikan di Indonesia. 16 (enam belas ) diantaranya berasal dari provinsi Jawa Timur, sehingga sampai saat ini sudah ada 73 jenis warisan budaya yang sudah ditetapkan sebagai WBTb di Jawa Timur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan indonesia.

Keanekaragaman berbagai koleksi yang dimiliki oleh Museum Mpu Tantular, merupakan perwakilan dari seluruh wilayah Jawa Timur yang memperlihatkan keanekaragaman seni budaya Jawa Timur yang sekaligus merupakan kekuatan seni budaya Jawa Timur yang tidak diragukan lagi keberadaannya.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, museum mengacu pada peraturan pemerintah no. 66 tahun 2015, tentang pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di museum. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Sedangkan koleksi museum adalah berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya dan/atau bukan cagar budaya yang merupakan bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahaun, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi dan/atau pariwisata.Kegiatan peragaan Warisan

       Budaya Takbenda  Jawa Timur atau WBTb adalah sebuah konsep kegiatan pertunjukan kesenian yang disuguhkan kepada khalayak ramai. Museum sebagai salah satu lembaga pelestari budaya merasa berkepentingan untuk bisa turut serta dalam upaya pelestarian WBTb . Partisipasi museum untuk menggelar WBTb ini sebagai wujud dari misi perlindungan, pengembangan sekaligus pemanfaatan baik yang bersifat tangible maupun intangible kepada komunitas pelaku kesenian maupun kepada masyarakat sebagai pemilik tradisi.

Berangkat dari koleksi yang ada ini, museum wajib menginformasikannya kepada masyarakat, baik informasi yang tersirat maupun yang tersurat dari koleksi museum. Secara tersurat artinya kita dapat melihat koleksi museum dalam bentuk benda (tangible), dengan berbagai bentuk, warna dan bahan koleksi yang ada dan ini bisa kita lihat melalui berbagai kegiatan museum dalam bentuk pameran koleksi museum. Namun secara tersirat, adalah menginformasikan nilai nilai dari benda koleksi. Artinya bagaimana kita dapat menghidupkan benda koleksi dengan menginformasikan nilai nilai yang terkandung dalam koleksi museum.

Peragaan warisan budaya yang bersifat tak benda atau yang bersifat intangible ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan nilai nilai budaya yang tercermin dari koleksi museum. Artinya melalui kegiatan yang mempraktekkan, mempresentasikan ataupun mengekspresikan nilai nilai penting dari kolekski museum, tentunya dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum dan koleksinya.

Ekspressi Reog Ponorogo Di Museum Mpu Tantular   (WBTb th. 2013)

Penyebarluasan informasi dan nilai nilai budaya dari koleksi kepada khalayak luas melalui ekpresi WBTb diharapkan dapat berlangsung secara terus menerus, sehingga upaya . Pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan koleksi museum dapat terus dilakukan.
Lebih jauh lagi, upaya gelar dan peragaan WBTb di museum ini, tentu dapat mewujudkan jati diri dan karakter bangsa yang tangguh, berbudi luhur, dan berakhlak mulia.
Harus dipahami bahwa, semua kekayaan warisan budaya bangsa yang tersimpan dimuseum merupakan benda cagar budaya yang memiliki nilai nilai penting warisan budaya adiluhung yang harus kita jaga dan lestarikan keberadaannya.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa fungsi museum yang menyimpan berbagai bentuk benda cagar budaya ini, merupakan elemen penting yang berpengaruh dalam pembentukan kualitas hidup manusia yang sekaliguas juga menentukan kualitas hidup suatu masyarakat. Oleh sebab itu, fungsi dan peran museum sebagai media edukasi pada era abad ke 21 ini harus kembali secara resmi dikenali oleh masyarakat. Peran ini tidak mungkin dapat berjalan dengan sempurna apabila peran masyarakat kurang dilibatkan di dalam prosesnya.
Dengan menyadari begitu pentingnya fungsi museum saat Ini, terlebih untuk meningkatkan daya tarik wisata ke museum maka sudah tak dapat ditawar lagi museum harus berbenah diri, merenungkan kembali peran, fungsi dan tujuan museum itu hadir di tengah masyarakat. Diantaranya melakukan berbagai promosi museum dalam aneka gelar kegiatan seperti gelar WBTb ini.
Selain itu, museum juga perlu diberi “suntikan” dan “ nafas baru” dalam berbagai bentuk inovasi dalam menyampaikan informasi dan interpretasi serta tidak kalah penting juga how to communicate secara benar dan sesuai.
Tidak hanya upaya mempercantik tampilan wajah museum saja, membangun kemitraan, roh dan spirit serta pesan yang ingin disampaikan harus dapat memberikan kesan yang mendalam sebagai proses pembelajaran bagi tiap pengunjung yang datang ke museum.
Salam Museum Di Hatiku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *