FORGOTTEN COLLECTION

“Forgotten Collection”  sebuah judul Symposium Budaya yang diprakarsai oleh Universitas Leiden untuk menggandeng museum Mpu Tantular dalam rangka membahas manuskrip dan naskah naskah kuno dunia yang saat ini terlupakan, tersembunyi dan sangat sulit di akses. Kali ini tema symposium mengangkat tema “ Tengger Manuscripts at The Mpu Tantular Museum In East Java : Origin, Context and Prospect. Symposium ini telah dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2022 secara online dan diikuti kurang lebih 150 peserta  Mahasiswa dan dosen Universitas Leiden serta mahasiswa Jurusan terkait dari berbagai universitas di Leiden.

Museum Mpu Tantular memiliki sekitar 321 buah koleksi filologi yang terbuat dari kertas dan lontar. Diantaranya ada 13 koleksi lontar yang berisikan tentang budaya tengger. 13 Koleksi filologi ini kami dapat dengan cara Ganti Rugi dari masyarakat pecinta museum.

Symposium Budaya bersama Universitas Leiden

Adapun contain yang ada pada 13 lontar tersebut
adalah tentang :

  1. Kepercayaan masyarakat Tengger terhadap hal hal yang berhubungan dengan sesaji.
  2. Berbagai bentuk upacara tradisional yang berhubungan dengan daur hidup (kelahiran sampai kematian).
  3. Primbon Tengger atau penghitungan hari baik dan hari buruk.
  4. Tata cara mengobati penyakit (Traditional Treatment)

Lontar adalah salah satu bentuk naskah kuno (manuskrip) yang dipakai sebagai alat tulis menulis pada saat itu sebelum orang mengenal kertas.

  1. Dibuat melalui proses tradisional, dari bahan daun lontar.
  2. Aksaranya menggunakan huruf Jawa Kuno dengan karakter Nyacing, yaitu aksara yang berbentuk menyerupai cacing. Bentuk hurufnya tidak beraturan dikarenakan serat pada daun lontar yang kasar.
  3. Proses pembuatan tetap menggunakan mantra dan doa agar hasil penulisan berjalan lancar.
  4. Juga menyiapkan sesajen/sesaji untuk Sang Hyang Dewata

AKSES DAN MANFAAT KOLEKSI LONTAR TENGGER DI MUSEUM

  1. Sebagai bahan edukasi masyarakat, baik sebagai bahan kajian sejarah dan budaya SukuTengger
  2. Pelestarian benda Cagar Budaya di museum yang dapat di representasikan atau dipraktekkan dalam proses pembuatan lontar sebagai edukasi di museum
  3. Penerima manfaat adalah masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa (Lokal atau Internasional). Note. Wisatawan asing jarang yang tertarik dengan naskah lontar.
            Naskah Lontar Tengger, Koleksi Museum Mpu Tantular

Hingga saat ini nilai nilai yang ada pada tulisan lontar tengger, jelas terus bertahan dan diekspresikan dalam bentuk berbagai ceremonial adat budaya Tengger. Bahkan beberapa upacara ceremonial adat tengger, seperti Upacara Kasada, upacara entas entas ( upacara kematian ), sudah menjadi sumber WISATA BUDAYA, di Jawa Timur dimana sangat disukai wisatawan, baik wisatawan local maupun wisatawan mancanegara.
Keistiweaan dengan wisata budaya di Tengger ini, wisatawan sekaligus dapat menikmati keindahan alam Gunung Bromo dimana masyarakat suku tengger berada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *