Museum Negeri Mpu Tantular adalah sebuah museum negeri yang berlokasi di Jalan Raya Buduran Jembatan Layang, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Awalnya, museum ini bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia, didirikan oleh Godfried von Faber pada tahun 1933 dan diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937. Saat ini, museum ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
VISI :
Mewujudkan pengelolaan Benda Cagar Budaya Koleksi Museum Jawa Timur secara terpadu untuk memperkuat identitas karakter masyarakat Jawa Timur serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
MISI :
- Tata kelola benda cagar budaya koleksi museum melalui kegiatan pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan yang profesional dan berkelanjutan.
- Ekosistem pengelolaan Benda Caga Budaya Koleksi Museum yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyaakat Jawa Timur.
- Pemberdayaan Benda Cagar Budaya Koleksi Museum yang efektif dalam mengedukasi masyarakat.
Arti Museum, Kata museum merupakan reduplikasi dari bahasa yunani klasik “Mouseon” yaitu bangunan suci sebagai pemujaan kepada sembilan dewi seni dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Sedangkan pengertian Museum sesuai dengann peraturan pemerintah no 19 tahun 1995 adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan , pengamanan dan pemanfaatan benda benda material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Dengan demikian Museum terbuka untuk umum, khususnya untuk tujuan pendidikan dan rekreasi
Sejarah
Cikal bakal berdirinya Museum Negeri Mpu Tantular adalah didirikannya lembaga kebudayaan Stedelijk Historisch Museum Soerabaia oleh Godfried Hariowald von Faber, seorang warga Surabaya berkebangsaan Jerman, pada tahun 1933, yang kemudian diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937.
Usaha memperluas museum terlaksana dengan diperolehnya sebuah bangunan baru di Jalan Simpang (sekarang Jalan Pemuda 3 Surabaya) dan dibiayai oleh dana yang terkumpul dari masyarakat. Tata ruangan museum ini mempunyai suatu ruangan koleksi, perpustakaan, ruang kantor, auditorium. Untuk penyempurnaan museum yang dipimpinnya, Von Faber banyak mengadakan hubungan internasional. Namun sebelum cita-citanya tercapai, Von Faber meninggal pada tanggal 30 September 1955.
Sepeninggal Von Faber, museum tersebut tidak terawat, koleksi-koleksinya banyak yang rusak dan hilang. Kemudian museum dikelola oleh Yayasan Pendidikan Umum. Pada tahun 1964, museum ini memperoleh pendanaan dari Yayasan Bapak Prof Dr. M. Soetopo. Setelah dibentuknya Direktorat Permuseuman di lingkungan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, perhatian Pemerintah terhadap museum yang dikelola Yayasan Pendidikan Umum menjadi lebih serius.
Museum Pendidikan Umum dibuka secara umum tanggal 23 Mei 1972 dan diresmikan dengan nama “Museum Jawa Timur”. Selanjutnya timbul inisiatif untuk menyerahkan Lembaga Kebudayaan ini kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. Dalam proses penegerian, Yayasan Pendidikan Umum bekerja sama dengan perwakilan Kantor Pembinaan Permuseuman Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan diterbitkannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 13 Februari 1974 Nomor 040/C/1974, Museum Jawa Timur berstatus Museum Negeri. Peresmian dilakukan tanggal 1 Nopember 1974 dengan serah terima dari Ketua Yayasan Pendidikan Umum untuk Kebudayaan R. Banu Iskandar kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. I.B. Mantra.
Selanjutnya, museum Jawa Timur diresmikan dengan nama “Museum Negeri Jawa Timur Mpu Tantular” dengan lokasi di Jalan Pemuda 3 Surabaya. Karena bertambahnya koleksi, pada pertengahan tahun 1975, museum ini dipindahkan ke tempat yang lebih luas, yaitu di Jalan Taman Mayangkara No. 6 Surabaya, yang diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1977 oleh Gubernur Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo. Selanjutnya pada tanggal 14 Mei 2004 menempati lokasi tetap di Jl. Raya Buduran, Sidoarjo (sebelah barat Jembatan Layang Buduran).