GELAR DAN PERAGAAN WBTb di MUSEUM “REOG PONOROGO”

Kegiatan Gelar Dan Peragaan Warisan Budaya di Museum Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Jawa Timur “Reog Ponorogo” di gelar pada Jumat 17/06. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Bapak Sinarto S.Kar, M.M. Dalam Sambutannya mengatakan “ Warisan Budaya Takbenda merupakan bukti bahwa bangsa kita kemarin atau orang-orang kita kemariin adalah orang-orang hebat, semoga menginspirasi kita untuk mengikuti jejak mereka lalu ke depan punya produk yang lebih hebat. Mari kita mengapresiasi Reog Ponorogo sebagai WBTb. Selanjutnya beliau mengajak untuk mencintai museum sebagai pusat edukasi yang merupakan salah satu pilar pengembangan kebudayaan.

Penyerahan Piagam Penghargaan

Reog Ponorogo adalah seni tradisional masyarakat Ponorogo yang sering dikenal sebagai barongan. Tarian ini menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak dengan ukuran yang sangat besar. Topeng tersebut dikenakan dan ditarikan dengan gerakan meliuk-liuk.

Reog merupakan salah satu dari sekian banyak kesenian yang ada di Indonesia. Kesenian rakyat yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini merupakan sebuah pertunjukan tari tradisional yang biasanya dilakukan di arena terbuka sambil diiringi alat musik tradisional seperti kendang, terompet, dan juga gong.

Alur cerita pementasan Reog yaitu warok, kemudian jatilan, bujangganong, kelana sewandana, barulah barongan atau dhadak merak di bagian akhir. Ketika salah satu unsur di atas sedang beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol.  Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6 sampai 8 orang pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6 sampai 8 orang gadis yang menaiki kuda lumping. Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan, bisa berupa cerita percintaan atau sosok kepahlawanan. Adegan terakhir adalah singo barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak . Berat topeng ini bisa mencapai 50 s/d 60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *