Komisi E DPRD Jatim Respon Positif Pelestarian Kearifan lokal di Dinas Pariwisata

Sidoarjo – Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur merespon baik terhadap pelestarian kearifan lokal yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi E DPRD Jatim saat kunjungan kerja di UPT Museum Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur, Jumat (28/7/2023).

Kunjungan kerja anggota Komisi E yang terdiri dari H. Suwandy, Adam Rusydi, M. Rosyidi, Hartoyo, Mathur Husyairi dan Aida Fitri ke Museum Negeri Tantular ini dalam rangka monitoring dan evaluasi pembinaan sejarah, pelestarian kebudayaan, pengelolaan dan pengembangan permuseuman di Jawa Timur.

Dihadapan para anggota komisi E DPRD Jatim, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Hudiyono, mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal (24-26 Juli 2023) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Provinsi Jawa Timur melalui UPT Museum Negeri Mpu Tantular telah menyelenggarakan kegiatan “Jamasan Pusaka” yaitu melakukan ritual membersihkan benda pusaka peninggalan masa lalu yang mempunyai nilai sejarah seperti : keris, pedang, tombak dan lain-lain.

“Kegiatan ini merupakan budaya untuk menjaga dan melestarikan tradisi yang sejak dahulu selalu   dilakukan para leluhur kita dengan membersihkan benda pusaka di bulan sura atau tahun baru Islam, sebab benda pusaka yang diciptakan secara tradisional merupakan karya seni bernilai sangat tinggi yang tidak mungkin diciptakan lagi di era sekarang,” jelas Kadis Hudiyono.

Keris atau benda pusaka, lanjut Hudiyono, adalah karya agung warisan budaya yang sangat dihargai karena eksistensinya. Keris juga memiliki daya tarik terhadap masyarakat dunia, sehingga keris telah diakui dan ditetapkan sebagai “Masterpiece of The Oral And Intengible Heritage of Humanity” dari badan dunia Unesco pada tahun 2005. Kini, keris diakui dunia sebagai karya agung warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia.

“Dalam budaya Jawa keberadaan keris atau benda pusaka masih begitu penting, disamping unik dan memiliki nilai sejarah, nilai artistik dan estetika, bahkan juga mengandung nilai magic yang sarat makna simbolik dalam kehidupan masyarakat Jawa,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Kadis Hudiyono juga menyampaikan bahwa di Museum Negeriu Mpu Tantular selain kegiatan konservasi koleksi seperti Jamasan juga ada kegiatan lainnya, seperti Kajian, Seminar, Belajar Bersama di Museum (BBM) dan Festifal Tantular.

Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota Komisi E DPRD Jatim, M. Rosyidi mengapresiasi apa yang telah dilakukan UPT Mpu Tantular. Dia berharap ke depan Museum Mpu Tantular dalam bergiatan bisa melibatkan banyak lembaga atau komunitas untuk berkolaborasi.

Dalam  Kunker tersebut, selain anggota Komisi E, juga hadir Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Kepala Bidang Cagar Budaya Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dan Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur. (non)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *