Sidoarjo – UPT Museum Negeri Mpu Tantular kembali mengajak para siswa mengenal koleksi museum melalui kegiatan Belajar Bersama Museum (BBM), Kamis (25/5/2023). Kali ini BBM bertema mengenal karakter tokoh, seni peran yang ditulis pada jaman raja hayam wuruk bertahta di majapahit.
Kegiatan belajar bersama di museum dilaksanakan dalam rangka mengkampanyekan literasi budaya di kalangan anak muda. Kegiatan BBM ini dikemas dalam model pembelajaran ceramah sekaligus praktik berkesenian.
“Aktivitas belajar bersama di museum ini sebagai upaya untuk menyebarluaskan isi dan nilai-nilai dibalik sebuah koleksi museum,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi jawa Timur, Dr Hudiyono, M.Si.
Melalui kegiatan BBM ini, kata Hudiono, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap koleksi dan museum. Selain itu diharapkan pula dapat pengembangan kebudayaan di jawa timur ke arah perwujudan jati diri dan karakter bangsa yang tangguh, berbudi luhur, dan berakhlak mulia dapat tercapai.
Museum tidak hanya menjadi tempat penelitian dan pengkajian, museum ke depan diharapkan menjadi area publik tempat masyarakat melakukan aktivitas kreatif produktif sekaligus rekreatif.
“Dari aneka kegiatan publik seperti ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum dan koleksi didalamnya, sehingga pemahaman tentang aspek perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya di museum dapat berlangsung secara luas dan berkesinambungan,” lanjut Hudiyono.
Dijelaskan Hudiono, kitab Arjunawijaya yang diangkat dalam BBM kali ini adalah khasanah sastra kuno yang digubah oleh Mpu Tantular sekitar tahun 1379 M. Isi kakawin Arjunawijaya diambil dari Kitab Uttarakanda, yaitu bagian ke tujuh dari Kitab Ramayana. Kitab ini konon ditulis pada zaman Raja Hayam Wuruk bertahta di Majapahit.
Peninggalan kesusastraan dari Jawa Timur ini merupakan sumber sejarah sekaligus sastra yang berharga bagi peningkatan wawasan pelajar dan mahasiswa. Muatan materi ini sangat relevan dengan kebutuhan kurikulum sejarah lokal dalam implementasi kegiatan merdeka belajar di lingkungan sekolah saat ini.
Sementara, Kepala Museum Negeri Mpu Tantular Sudjoko mengatakan, Museum berusaha mewadahi kelompok-kelompok pegiat seni dan budaya termasuk berkolaborasi dengan para praktisi dan akademisi menciptakan kegiatan di lingkungan sekitar museum.
“Dari upaya ini akan ada sinergi yang baik dalam ekosistem seni dan budaya di Jawa Timur. Melalui kerjasama serupa saya berharap akan lahir ide dan inovasi dalam pelestarian seni dan budaya selanjutnya,” tambah Sudjoko.
Sebagai informasi, adapun narasumber pada BBM ini adalah Dosen UNESA Drs. Sugeng Adipitoyo, M.Si, dan Seniman Praktisi Dunia Teater Mulyono Muksin. Rangkaian kegiatan BBM ini dilaksanakan secara langsung (offline) maupun daring melalui kanal youtube UPT Museum Negeri Mpu Tantular. (non)